“Surat Untukmu Nak, dari Calon Ibumu”

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu’alaikum wr wb,

Apa kabar sayang? Ibu harap kamu baik-baik saja disana. Selalu dalam lindungan Allah SWT.

Nak, kamu tahu, betapa Ayah dan Ibu merindukan kamu. Ibu rindu, saat kamu berada di dalam rahim Ibu. Ibu rindu bersujud syukur saat Ibu mengetahui keberadaan dirimu. Ibu rindu, saat-saat engkau tumbuh, dari segumpal darah hingga terbentuk organ tubuhmu, tulangmu, lalu dibungkus kulit, kemudian menjadi bentuk yang sempurna atas kehendakNYA. Ibu rindu, ketika Allah meniupkan rohmu, hingga bisa Ibu rasakan denyut jantungmu, merasakan gerakanmu, tendanganmu, seperti yang teman-teman Ibu sering ceritakan ketika mereka dikaruniai buah hati yang istimewa sepertimu.
Kamu tahu nak, kadang-kadang Ibu iri dengan mereka, Ibu bertanya-tanya dalam hati kenapa kamu belum juga datang, kenapa kita belum juga dipertemukan. Tapi lama-lama ibu sadar, bahwa itu tak baik. Ibu khawatir secara tak langsung Ibu menyalahkan sang pencipta yang maha mengatur kebaikan bagi hambanya dan Ibu tidak ingin kufur dari nikmatNYA. Tak jarang juga, Ibu mendengar orang-orang mencibir, mengejek dan mengolok-olok kenapa Ibu belum bisa memilikimu. Sakit rasanya mendengarnya ditengah kerinduan yang menggebu ini, tapi sebenarnya Ibu bisa memilih, apakah Ibu harus mendengarkan ocehan mereka, atau Ibu tetap bersabar dan memohon ampun kepadaNYA, dan bila mengingatmu, insyaallah Ibu akan selalu memilih yang terbaik bagi kita, doakan Ibu supaya tetap bersabar ya. Karena mungkin ini hanyalah masa-masa penantian, yang akan Ibu nikmati dengan manis. Begitu manis… hingga tak peduli pahitnya kata-kata orang. Karena Kamu lah penetralisir kepahitan itu, kamulah madu yang belum bisa Ibu teguk, hanya bisa Ibu rasakan aroma wangi kesucianmu.

Tak apa ya nak. Kamu tak perlu khawatir tentang cibiran mereka. Karena masih banyak juga orang-orang, teman-teman Ibu dan ayah, aki, ninik, bude, om dan tante, bahkan orang-orang yang tak kenal dan tak dekat dengan kita pun mendoakan, agar kita segera dipertemukan. Amin, semoga doa-doa kita dan mereka segera di ijabah oleh Allah SWT.

Wahai mahluk ciptaan Allah, kalau kamu ada dalam rahim Ibu, Ibu akan selalu menjagamu, begitu juga Ayah, beliau akan menjadi ayah yang SIAGA –Siap Antar Jaga— kalau-kalau kamu membutuhkan kami. Nanti, Ibu akan makan-makanan yang sehat dan bergizi, supaya kamu senang dan bisa tumbuh jadi anak yang pintar dan cerdas. Ibu akan memperdengarkan kamu keindahan ayat-ayat cintaNYA, supaya mengalir firman-firmanNYA dalam aliran darahmu, dan mengiringi irama denyut jantungmu, supaya kelak kamu akan menjadi anak yang soleh dan solehah, yang selalu dekat denganNYA dan mengagungkan namaNYA. Ibu akan rajin membacakan surat Yusuf, karena menurut nasihat orang, katanya supaya kamu nanti berwajah Ganteng, seperti ayah, atau cantik, seperti Ibu .

Nak, jika kamu lahir nanti, Ibu dan Ayah akan sangat bersyukur sekali, dan sebagai ungkapan rasa syukur itu insyaallah akan kita rayakan dengan Aqiqahan serta berbagi dengan orang-orang yang kurang mampu, Insyaallah ya nak, jika Allah berkendak dan mengkaruniakan rizky yang cukup. Dan begitu kamu sudah berada di dunia ini, mudah-mudahan Ayah ada di samping kita, lalu membacakan azan ditelingamu, dan kita berdoa sama-sama ya, agar air susu Ibu bisa keluar, dan memancarkan segala manfaatnya untukmu, sehingga kamu bisa jadi anak yang sehat.

Sayang, buah hati Ayah dan Ibu, melihat kamu tumbuh, merupakan amazing moment yang sangat Ayah dan Ibu nantikan. Tidurmu seperti malaikat tanpa dosa, senyummu bernilai Jutaan dolar, ahh tidak tidak… lebih dari itu nak, tak bisa dibandingkan dengan uang. Jari-jarimu yang kecil, tangan dan kaki yang mungil, suara tawamu yang lucu, tangismu yang manja, bahasamu, semuanya akan jadi penyemangat baru dalam hidup Ibu dan Ayah, kehadiranmu akan membuat hidup kami lebih berarti.
Oh Tuhan… Ibu semakin merindukanmu nak…

Anak pintar dan pemberani, kalau kamu besar nanti, jangan kaget ya, bahwa banyak ketidakadilan di muka bumi ini, dunia ini tidak semuanya indah, hanya keimanan di dalam hati yang bisa menghibur. Kamu harus tetap bersabar dan selalu berpegang teguh pada keyakinanmu, pada janji-janji Allah, kamu harus berani berjuang melawan kemunkaran. Nanti deh, insyaallah akan Ibu dan Ayah ajarkan pedoman-pedomannya, apa-apa saja yang harus kamu bekali, hingga kamu bisa berguna untuk bangsa dan agamamu, serta bisa menjadi pemimpin bagi dirimu sendiri dan orang lain, tanpa harus terhanyut arus moderenisasi. Apa itu moderenisasi, nanti juga kamu akan tahu, sabar ya sayang .

Putri kecil, pangeran Ayah dan Ibu. Sudah hampir setahun setengah Ayah dan Ibu menantimu, sejak kami dipersatukan dalam surga dunia ini. Entah kapan kita akan dipertemukan, hingga kamu bisa melengkapi hidup kami dan meramaikan istana hidup ini. Mungkin besok atau nanti, hanya Allah yang maha mengetahui kapan waktu yang tepat, karena Ibu yakin, DIA lah yang maha mengetahui apa yang terbaik bagi hambaNYA.

Mutiara hatiku, mungkin Ayah dan Ibu masih harus banyak belajar, mungkin kami masih harus bersabar, sebelum mendapat anugerah yang ’besar’. Tapi kami tidak akan berdiam diri menunggu mukjizat dan keajaiban yang begitu saja turun dari langit, kami tidak ingin berputus asa dari rahmat Allah. Ayah dan Ibu akan tetap berikhtiar, untuk menjemputnya, menjemput karunia Allah, yaitu kamu nak. Ayah dan Ibu selalu berdoa, agar kami selalu ditunjukan jalan yang terbaik untuk bisa mendapatkanmu, jika memang ada yang menghalangi maka hilangkanlah, jika memang ada penyakit maka angkatlah, sehatkanlah. Kamu juga doakan kami ya.

De’, kadang Ibu bingung, mengkhayalkanmu ada dipangkuan Ibu, apakah merupakan sesuatu yang mendahulukan takdirNYA dan Ibu takut ini menjadi dosa. Ibu tidak mengerti, apakah membayangkanmu, aroma tubuhmu dan memelukmu, adalah sesuatu yang berlebihan, Ibu harap tidak. Karena Ibu hanya wanita biasa, seperti perempuan pada umumnya, dimana menjadi seorang Ibu, adalah dambaan bagi kami. Mengantarkan sebuah mahluk yang bernyawa ke dunia melalui rahim ini merupakan kebanggan bagi kaum hawa.

Sayang, Ibu tak tahu dimana kamu berada saat ini, tapi Ibu berharap, surat ini bisa tersampaikan, doa-doa ini bisa didengarNYA. Mungkin suatu saat, dimana masa itu datang, ketika Ayah dan Ibu telah dipercaya untuk mendapatkan titipan yang berharga yaitu kamu, maka kamu akan bisa membaca surat cinta ini. Amin ya rabbal alamin.

Sungguh, Ibu merindukanmu nak…

Wassalamu’alaikum wr wb

———————————————–

Curahan kerinduan ini diikutsertakan dalam lomba ’Surat Untukmu Nak, dari Calon Ibumu/Ayahmu’

Subhanallah, mungkin surat ini dibaca OlehNYA, mungkin doan-doa ini didengar, seminggu setelah surat ini saya buat, saya dinyatakan hamil oleh dokter kandungan. Sungguh, Maha suci Engkau ya Allah yang mengetahui apa yang terbaik bagi hambanya. Semoga kami dapat menjaga karunia ini dengan baik dan amanah. Amin.

Kepada teman-teman yang juga merindukan buah hati, teruslah berdoa, janganlah berputus asa dari Rahmat Allah, tetaplah berusaha, bersabarlah. Karena, mungkin bukan berarti DIA tidak ingin memberikan, namuan DIA lah yang maha mengetahui waktu yang tepat bagi kita untuk mengemban Amanah ini. :)

6 komentar:

Unknown mengatakan...

Copas boleh bun?

Sebuah Perjalanan mengatakan...

izin copas :)

Unknown mengatakan...

Izin copas y bun 🙏

Lull mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Lull mengatakan...

Izin copas bun

Unknown mengatakan...

Izin copas bun

Posting Komentar

✿ Tentang Saya ✿

Foto Saya
Diriku jauh dari sempurna, jauh dari luar biasa, tak ada yangg bisa dibanggakan dari diriku, inilah diriku ap adanya...

✿ Entri Populer ✿